SELAMAT DATANG DI WEBSITE CYBER EXTENSION BADAN PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN (BPKP) KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Minggu, 07 Agustus 2011

ACARA PANEN PERDANA SINERGI PKBL KERJASAMA BUMN PT.PERTAMINA DAN PT.PERTANI DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG



Tarian Padduppa sebagai tanda Penyambutan Tamu
Peran “BOSOWA SIPILU” telah berkontribusi nyata dalam mensukseskan target pemerintah pada tahun 2011 yakni peningkatan produksi nasional 70,6 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

Gerakan peningkatan produksi pangan nasional berbasis korporasi (GP3K) yang dicanangkan pemerintah dalam menggenjot produksi gabah nasional adalah bagian dari program pemerintah mencapai target produksi 70,6 juta ton pada tahun 2011 ini. Sejalan dengan hal tersebut maka pemerintah dalam hal ini melalui Kementerian BUMN mencanangkan sebuah kegiatan dalam bentuk sinergi PKBL (Pola Kemitraan Bina Lingkungan) di Kabupaten Sidenreng Rappang.
Dalam pelaksanaannya Kementerian BUMN menggandeng 4 (empat) BUMN yang terkait dalam hal ini PT. Pertani, PT. Sang Hyang Seri, Pusri Group, dan Perum Perhutani. Sebagimana yang diungkapkan oleh Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kem. BUMN Megananda Daryono, “dalam mendukung target 70,6 juta ton GKG di tahun 2011, maka BUMN mengambil peran melalui GP3K dengan menggandeng 4 (empat) perusahaan besar yang terkait langsung dengan bidang pertanian untuk bersinergi dengan petani melalui PKBL”.
Kabupaten Sidenreng Rappang adalah salah satu dari sekian banyak kabupaten yang diberikan kepercayaan untuk mengawal program GP3K. Potensi wilayah, potensi sumber daya manusia dalam hal ini petani dan masyarakat tani sidenreng rappang, penyuluh pertanian, serta dukungan pemerintah daerah adalah beberapa pertimbangan yang sangat kuat bagi pemerintah pusat untuk memberikan tanggung jawab kepercayaan untuk mengawal GP3K ini. Pemerintah pusat dalam hal ini BUMN mencanagkan program PKBL bisa mencapai 13 Juta ha setelah di tahun 2011 ini baru terealisasi 570 ribu ha sawah yang salah satunya adalah Kabupaten Sidenreng Rappang dengan luas hamparan 900 ha. Sinergi PKBL di Sidenreng Rappang untuk tahap awal dijangka sampai dengan tahun 2012 dan diharapkan dapat terus berkanjut, sejalan dengan itu BUMN menganggarkan pembiayaan PKBL ini sebesar 12 Milyar sampai tahun 2012.
Peran GP3K dalam hal ini adalah pertama, menyediakan pinjaman untuk kebutuhan sarana produksi, seperti benih, pupuk, obat-obatan, dll dalam bentuk sarana produksi. Kedua, memberikan kawalan teknologi kepada petani untuk meningkatkan produktivitas panen yang rata-rata produktivitas nasional 5,1 Ton per hektar bisa menjadi 8-9 Ton per hektar GKG, ungkap Daryono. Demikian halnya dengan Kementrian Pertanian melalui Dirjen Tanaman Pangan Ir. Udhoro Kasih Anggoro, MS., yang sangat optimis target pemerintah 70,6 Juta Ton di tahun 2011 dapat terealisasi. Hal ini di dasarkan pada asumsi minimal kenaikan produktivitas nasional adalah 1 Ton per hektar menjadi 6,1 Ton per hektar. Beliau juga menjelaskan tentang peran PKBL bagi petani, sebagimana yang diungkapkan bahwa “melalui adanya pola kemitraan maka akan mendekatkan benih, pupuk dan pasar kepada petani, dengan demikian permasalahan benih, pupuk dan pemasaran dapat teratasi”. Selain itu beliau juga menyinggung tentang peran “Bumi Nene’ Mallomo” dalam mendukung ketersediaan suplai beras dan bisan menjadi contoh untuk Sulawesi Selatan dan Indonesia umumnya. “Peran BOSOWA SIPILU (Bone Soppeng Wajo Sidrap Pinrang Luwu) telah berkontribusi nyata dalam mensukseskan target pemerintah pada tahun 2011 yakni peningkatan produksi nasional 70,6 juta ton Gabah Kering Giling (GKG)”, ungkap beliau.
Namun, Kabupaten Sidenreng Rappang tidak boleh berbangga diri dan sombung, lebih lanjut ini bisa menjadi motivasi bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus berusaha dan berdoa agar bumi nene mallomo dengan potensi alam yang melimpah bisa terus berkontribusi bagi ketersediaan pangan di sulawesi selatan khususnya dan nasional pada umumnya. Sebagimana diungkapkan oleh H. Dollah Mando (Wakil Bupati Sidrap) saat membacakan sambutan Bupati, “Pemerintah Daerah bersama petani dan seluruh stake holder pertanian di Kabupaten Sidenreng Rappang akan selalu berkomitmen dalam mendukung Program Pemerintah Pusat termasuk di dalamnya adalah Kementerian Pertanian RI dalam target 4 (empat) sukses Kementerian Pertanian, 1) Swasembada dan swasembada berkelanjutan, 2) diversivikasi pangan, 3) nilai tambah, daya saing dan ekspor, dan 4) peningkatan kesejahteraan petani.” Tidak lupa beliau mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN dan BUMN yang telah berkontribusi positif dalam program PKBL di Kabupaten Sidenreng Rappang, sehingga membawa petani sebagai petani maju, mandiri dan sejahterah.
Penandatangan MOU,
Diakhir acara, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara PT. Pertani dan PT. Pertamina dalam hal sinergi PKBL sebagai bagian dari Program GP3K Kemeterian BUMN, yang dalam hal ini oleh Dirut PT. Pertani dengan Direktur Keuangan PT. Pertamina Afdal Bahardi, yang disaksikan langsung oleh Dirjen Tanaman Pangan Udhoro Kasih Anggoro, Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kem. BUMN Megananda Daryono, Anggota Komisi IV DPR RI Markus Nari,  dan Pemda Kabupaten Sidenreng Rappang.        
Hasil ubinan,
Hasil ubinan pada Panen Raya Perdana Sinergi PKBL kerjasama BUMN PT. Pertamina dan PT. Pertani di Kabupaten Sidenreng Rappang, adalah sebagai berikut:
Nama petani             :     Wattiri
Luas Areal                  :     72 are (114 L x 86 L)
Pengairan                  :     Irigasi Teknis
Sampel ubinan          :     2.5 x 2.5 meter
Jenis benih                 :     Karimas
Jumlah rumpun        :     102 rumpun
Hasil ubinan              :     5,59 Kg
GKP                            :     8,9 Ton/Ha
GKG                            :     7,7 Ton/Ha

Oleh: Andi Ahmadi, SP dan Djumadil Djalil, S.ST
Posting by: Tim CYB-EXT BPKP SIDRAP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar